HomeLifestyleTravelEksotis, Ini 5 Rumah Adat Jawa Tengah Beserta KeunikannyaEksotis, Ini 5 Rumah Adat Jawa Tengah Beserta KeunikannyaBukan cuma Rumah Joglo saja, lho!Jika ditanya soal rumah adat dari Jawa Tengah, Rumah Joglo pasti jadi salah satu jawaban populer. Tapi tahu nggak, sih, masih ada banyak rumah adat Jawa Tengah yang unik dan eksotis yang harus kamu tahu, Rumah Joglo, Jawa Tengah punya rumah adat lainnya seperti Rumah Limasan, Rumah Tajug, Rumah Panggang Pe dan masih banyak lagi. Rumah-rumah adat Jawa Tengah ini juga punya sisi unik atau ciri khasnya masing-masing yang menarik untuk diketahui. Penasaran? Simak 5 rumah adat Jawa Tengah unik nan eksotis yang harus kamu tahu di bawah ini!1. Rumah JogloRumah Joglo adalah satu jenis rumah adat asal Jawa Tengah yang paling populer. Rumah Joglo sendiri memiliki ciri-ciri yakni adanya empat tiang utama di bagian depan rumah. Ruangan di Rumah Joglo juga memiliki dua bagian, yakni rumah induk dan rumah bagian rumah induk, terdapat ruangan-ruangan seperti Pendopo, Pringgitan, Emperan, Senthong Kiwa, Senthong Tengah, Senthong engen. Sedangkan dalam rumah tambahan, diisi dengan ruangan yang disebut Gandhok. 2. Rumah Panggang PeBela, nama Panggang Pe ternyata berasal dari dua kata, yakni panggang dan ape yang berarti 'dijemur'. Nama ini diberikan karena pada zaman dahulu, Rumah Panggang Pe berfungsi untuk menjemur barang-barang komoditas hasil pertanian, seperti daun teh, ketela dan lain-lain. Dibandingkan dengan rumah adat Jawa Tengah lainnya, rumah Panggang Pe memiliki desain bangunan yang paling sederhana. Rumah ini lebih didominasi oleh tiang-tiang penyangga atap dibandingkan tembok. Tiang atau saka dalam Rumah Panggang Pe ini bisa berjumlah sekitar empat sampai enam buah. Uniknya, tiang-tiang yang menyangga sisi belakang rumah Panggang Pe ini biasanya dibuat lebih panjang. Alasannya, karena sisi belakang rumah ini biasanya lebih tinggi dari sisi depan yang dibuat lebih Rumah Limasan4. Rumah Tajug5. Rumah KampungTOPICrumah adatadat jawaPopbela NewsTrending
14 Pakaian Adat Jawa Tengah (Kebaya Jawa) Pakaian pernikahan tradisional Jawa Tengah (Instagram/@khay_lens_photography) Didominasi warna cokelat dan hitam, seperti itulah ciri khas tampilan dari baju adat khas Jawa Tengah. Tak lupa pula dilengkapi dengan batik, jarik, surjan, dan keris sebagai aksesoris. 15. Pakaian Adat Jawa Timur (Pesa’an)Jakarta Makanan tradisional di setiap daerah memang selalu menarik untuk dicoba. Hal ini dikarenakan makanan tradisional mempunyai cita rasa bahkan sejarah tersendiri yang unik. Begitu juga dengan makanan tradisional khas Jawa Tengah. Ada banyak makanan tradisional khas Jawa Tengah yang sudah terkenal. Maka enggak ada salahnya menyempatkan diri untuk mencoba sajian kuliner khas Jawa Tengah. Tentunya, makanan tradisional khas Jawa Tengah memiliki cita rasa yang berbeda dengan kuliner daerah lainnya. 6 Wisata kuliner di Klaten Jawa Tengah, Kaya Cita Rasa Khas 5 Resep Masakan Indonesia Tradisional, Cocok untuk Hidangan Sehari-hari 6 Makanan Khas Jawa yang Paling Terkenal, Enak dan Bikin Kangen Bagi kamu yang sedang merencanakan berkunjung ke daerah-daerah di Jawa Tengah, ada beberapa makanan tradisonal khas Jawa Tengah yang bisa dicoba. Berikut ada rekomendasi makanan tradisional khas Jawa Tengah yang telah rangkum dari berbagai sumber, Kamis 10/10/2019.Makanan Tradisional Jawa Tengah dengan Aneka NasinyaNasi Liwet Ketika kamu berkunjung ke Solo, sempatkan untuk mencoba Nasi Liwet. Nasi Liwet merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah yang sudah cukup populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun asing. Nasi Liwet bisa dibilang mirip dengan nasi uduk. Hal ini dikarenakan cara memasak nasi yang menggunakan campuran santan dan daun pandan untuk membuatnya mejadi lebih gurih. Uniknya, Nasi Liwet kerap disajikan dengan menggunakan daun pisang. Selain itu, Nasi Liwet juga diisi dengan campuran lauk seperti potongan ayam. Terkadang juga diberikan labu siam. Nasi Gandul Bergeser ke Pati, makanan tradisonal khas Jawa Tengah yang wajib dicobain di sini adalah Nasi Gandul. Sajian kuliner ini juga sudah cukup terkenal. Hal ini dikarenakan Nasi Gandul memiliki cita rasa yang unik. Adanya rasa gurih yang begitu kental hadir dalam setiap bulir nasinya. Gurihnya nasi ini dikarenakan dalam memasaknya menggunakan daun pandan. Selain bikin gurih, juga membuat nasi menjadi lebih wangi. Nasi Gandul disajikan dengan aneka lauk seperti daging sapi yang sudah diolah, telur, dan disiram dengan kuah pedas yang makin menambah Tradisional Jawa Tengah dengan Kuah SegarnyaIlustraasi foto Liputan 6Nasi Grombyang Nasi Grombyang merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Pemalang. Asal mula nama makanan ini berasal dari cara penyajiannya yang unik. Nasi Grombyang disajikan dengan kuah yang lebih banyak daripada isinya, sehingga kelihatan grombyang-grombyang. Kuliner ini merupakan campuran nasi dengan campuran daging kerbau dan kuah. Penyajiannya menggunakan mangkuk kecil yang ditambahkan dengan sate kerbau. Cukup mudah menemukan Nasi Grombyang. Pasalnya, penjual Nasi Grombyang identik dengan menggunakan kuali berukuran besar dengan tempat nasi yang ditutup menggunakan kain berwarna merah. Selain itu, biasanya penerangan yang digunakan untuk warung makannya berupa lampu remang-remang. Sangat mudah dikenali, kan. Soto Kudus Makanan tradisional khas Jawa Tengah selanjutnya adalah Soto Kudus. Menariknya Soto Kudus dengan soto-soto yang lainnya adalah cara penyajiannya. Soto Kudus disajikan dengan menggunakan wadah kecil. Ya, soto Kudus menggunakan mangkuk kecil dalam penyajiannya. Walaupun disajikan dengan mangkuk kecil, rasa soto ini tak bisa ditandingi. Hal ini dikarenakan ada berbagai macam pilihan lauk yang bisa digunakan dalam semangkuk Soto Kudus. Kamu bisa memilih Soto Kudus dengan daging sapi, daging kerbau, atau daging ayam. Kalau mau sensasi makan soto yang berbeda, kamu bisa memilih daging kerbau sebagai pilihannya. Mie Ongklok Makanan khas Jawa Tengah lainnya yang wajib dicobain adalah Mie Ongklok. Tepatnya, di daerah Wonosobo. Mie Ongklok merupakan kuliner mie yang disajikan dengan direbus dan diracik dengan menggunakan kol dan potongan daun kucai. Hal unik dari makanan tradisional khas Jawa Tengah ini adalah penggunaan kuahnya. Kuah Mie Ongklok dibuat dengan menggunakan kanji. Hal ini membuat teksturnya menjadi lebih kental dari kuah mie pada umumnya. Biasanya, Mie Ongklok dinikmati bersama sate sapi, tempe kemul, atau keripik tahu. Penamaan Ongklok atau sejenis keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bamboo yang digunakan untuk merebus mie di dalam Khas Jawa Tengah yang NikmatTempe Mendoan Bergeser ke makanan yang lebih ringan, makanan tradisional khas Jawa Tengah yang bisa kamu cobain juga adalah tempe mendoan. Makanan ringan ini berasal dari daerah Purwokerto dan Banyumas. Makanan ini mirip dengan tempe goreng tepung pada umumnya, namun yang membedakannya terletak pada nama mendoannya. Mendoan merupakan sebuah makanan yang dimasak dengan menggunakan minyak panas yang cukup banyak dan juga cepat. Hal ini membuat sajian tempe mendoan tidak terlalu matang. Meskipun dalam proses penggorengan tempe ini tidak terlalu matang, namun rasanya tidak tertandingi. Walaupun disajikan setengah matang, rasanya tetap lezat dan enak. Maka enggak heran kalau makanan yang satu ini memiliki banyak peminat dan sudah cukup populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing. Tahu Petis Camilan selanjutnya yang bisa kamu cobain khas dari Jawa Tengah adalah tahu petis. Makanan ini asli dari Semarang. Makanan tradisional khas Jawa Tengah ini dinamakan tahu petis karena tahunya yang digoreng dan dimasukkan dengan saus hitam yang namanya petis. Petis ini terbuat dari kuah rebusan ikan atau udang yang dimasak terus hingga menjadi kental. Lumpia Masih dari daerah Semarang, camilan yang bisa kamu cobain ketika berkunjung ke sini adalah lumpia. Lumpia ini sudah sangat populer. Maka enggak heran kalau camilan ini sudah banyak ditemui dimana-mana. Makanan khas ini dibuat dengan menggunakan tepung terigu yang dibentuk menjadi kulit. Setelah itu, kulit tersebut akan membungkus beberapa pilihan isi lumpia seperti sayuran, udang, telur, dan ayam. Untuk menikmati camilan ini, semakin nikmat jika dinikmati saat masih hangat. Makin nikmat, memakannya dengan cabai rawit agar semakin menggugah selera.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rumah adat Jawa Tengah memiliki ciri khas molo atau atap yang unik. Berikut macam-macam rumah adat Jawa Tengah dan gambarnya. Jawa Tengah merupakan provinsi di pulau Jawa yang terkenal sebagai rumah bagi salah satu keajaiban dunia, yaitu Candi Borobudur. Selain dikenal dengan keindahan candi-nya, Jawa tengah juga di dikenal sebagai jantung pulau Jawa yang bersejarah. Kamu bisa menemukan banyak sejarah di Jawa Tengah, mulai dari zaman pra-sejarah, Kerajaan Hindu, Kesultanan Islam, sampai masa penjajahan kolonial Belanda. Goresan sejarah ini juga memengaruhi perilaku ideal, moral, serta budaya orang Jawa. Untuk itu, Jawa Tengah juga kerap dianggap sebagai jantung budaya Jawa. Salah satu warisan budaya Jawa yang dapat kamu temukan dengan mudah hingga saat ini adalah rumah adat Jawa Tengah yang khas dengan budaya Jawa. Dalam bahasa Jawa, rumah disebut sebagai “omah” yang artinya tempat tinggal. Omah sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan orang Jawa. Ini karena orang Jawa berpegang pada prinsip sandang, pangan, dan papan, yang artinya pakaian, makan, dan tempat tinggal. Untuk itu, rumah menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan Jawa. Tidak heran, kalau sampai saat ini kamu masih bisa menemukan banyak rumah adat tradisional Jawa Tengah di berbagai wilayah tengah pulau Jawa. Berdasarkan sejarah perkembangannya, nama rumah adat Jawa Tengah dibagi menjadi beberapa macam yang disesuaikan dengan keunikan atap rumah tradisionalnya yang berbentuk molo. Untuk selengkapnya, yuk simak macam-macam rumah adat tradisional Jawa Tengah beserta dengan gambar rumah adat Jawa Tengah berikut ini. Temukan segala kebutuhan komputer beserta aksesorisnya dengan penawaran terbaik di sini! Gambar Rumah Adat Jawa Tengah 1. Rumah Panggangpe Sumber gambar obatrindu Rumah panggang pe atau panggangpe ini merupakan bentuk rumah adat Jawa Tengah yang paling sederhana. Bahkan bentuk rumah ini merupakan bentuk bangunan dasar dari bangunan rumah adat tradisional Jawa lainnya. Bangunan sederhana ini memiliki bentuk pokok yang mempunyai 4 atau 6 buah tiang atau “saka” yang dikelilingi dengan dinding atau tembok pelindung. Namun dalam perkembangannya, rumah panggang pe ini memiliki bentuk variasi lainnya. Variasi dari rumah panggang pe ini biasanya dibuat dengan cara menambah bangunan baru di belakang rumah dengan atap yang lebih rendah dari bangunan utamanya. Baca Juga Rumah Adat Bali Beserta Gambar, Keunikan, Fungsi & Ciri Khasnya 2. Rumah Kampung Sumber gambar jagadkampoeng Rumah kampung memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dengan rumah panggang pe. Namun yang membedakannya dengan rumah panggang pe adalah susunan ruangan yang terdapat dalam rumah ini sudah lebih banyak dan lebih besar dibandingkan dengan panggang pe. Sama halnya dengan panggang pe, rumah kampung memiliki bangunan pokok yang terdiri dari “saka-saka”, biasanya saka ini akan berjumlah 4, 6, atau 8 tergantung dari seberapa besarnya bangunan. Bentuk atap rumah kampung juga tidak berbeda jauh dengan atap panggang pe yang memiliki dua belah sisi. Bentuk rumah kampung ini biasanya dibagi menjadi tiga susunan ruangan yang terdiri dari bagian depan, tengah, dan belakang. Ruangan bagian tengah akan dibagi menjadi tiga kamar atau “senthong”, yaitu kamar kanan, tengah, dan kiri. 3. Rumah Limasan Sumber gambar rumahjoglo Rumah limasan merupakan pengembangan lanjutan dari bentuk bangunan rumah adat Jawa Tengah sebelumnya. Bentuk pokok bangunan rumah ini disebut dengan limasan. Kata “limasan” ini diambil dari kata “lima-lasan” yang artinya lima belas. Dengan begitu bentuk pokok rumah ini harus berukuran 15 m. Sederhananya rumah ini dibangun dengan perhitungan yang menggunakan ukuran-ukuran. Pada dasarnya susunan ruangan rumah limasan tidak jauh berbeda dengan susunan rumah kampung. Rumah limasan dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari bagian depan, tengah, dan belakang. Namun yang membedakan adalah ruangan tengah lebih besar daripada ruangan depan dan belakang. Baca Juga Jenis-Jenis Penelitian, Contoh dan Penjelasan Lengkapnya 4. Rumah Joglo Sumber dolanyuuk Salah satu rumah adat Jawa Tengah yang paling terkenal adalah rumah joglo. Rumah ini merupakan bentuk bangunan yang lebih sempurna dari bangunan-bangunan rumah sebelumnya. Ukuran bangunan rumah joglo juga lebih besar daripada rumah panggang pe, kampung, dan limasan. Rumah joglo dapat dikatakan sebagai tipe ideal dari rumah tradisional jawa. Susunan ruangan rumah joglo masyarakat biasa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ruangan pertemuan, ruang tengah atau pentas wayang, dan ruang belakang atau ruang keluarga. Sedangkan untuk golongan bangsawan atau ningrat, susunan dan bangunan rumah joglo-nya lebih lengkap. Di sebelah kiri dan kanan bangunan utama terdapat bangunan kecil memanjang berisikan kamar-kamar. 5. Rumah Tajug Sumber gambar Wikimedia Berbeda dengan keempat rumah tradisional Jawa sebelumnya, rumah tajug bukan merupakan rumah tempat tinggal, melainkan rumah tempat ibadah atau tempat pemujaan. Bentuk bangunan rumah ini dibuat dengan arsitektur tradisional yang disebut dengan bentuk “tajug”. Pada dasarnya, bentuk bangunan tajug ini hampir sama dengan bentuk bangunan rumah joglo. Namun yang membedakannya adalah tajug tidak memiliki molo, sehingga atapnya lebih runcing dibandingkan dengan rumah joglo. Baca Juga Organisasi Pergerakan Nasional Mulai dari Pelopor Hingga Penerusnya Itu dia Toppers beberapa macam rumah adat Jawa Tengah beserta dengan gambar dan keunikan setiap rumahnya. Bentuk bangunan rumah-rumah tradisional Jawa ini dipengaruhi oleh arsitektur tradisional, pola kehidupan, dan budaya orang Jawa yang khas. Nah, untuk kamu yang ingin mempelajari arsitektur rumah tradisional atau sejarah rumah adat, kamu bisa beli buku sejarah dan buku-buku lainnya dengan mudah dan cepat di Tokopedia. Tunjang produktivitas tingkat tinggi dengan laptop andalan terbaik di sini! Penulis Pamela24 Pakaian Adat Bedahan: Jawa Barat. 25. Pakaian Adat Payas Agung: Bali. 26. Pakaian Adat Lombok: Nusa Tenggara Barat. 27. Pakaian Suku Sabu: Nusa Tenggara Timur. 28. Pakaian Adat Upak Nyamu: Kalimantan Tengah. 29. Pakaian Adat Suku Tidung Ulun Pagun: Kalimantan Utara. 30. Pakaian Adat Kustin: Kalimantan Timur. Baca Juga: Penuh Filosofi
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai rumah adat yang rumah adat Indonesia yang ada di provinsi Jawa Tengah mengandung filosofi, kegunaan, dan manfaat yang di Jawa Tengah terdapat beberapa rumah adat, tapi yang paling di kenal adalah oleh masyarakat luar adalah rumah rumah adat selain rumah Joglo beragam dan mempunyai berbagai keunikan Tengah sendiri dibentuk sebagai provinsi pada zaman Hindia Belanda, tepatnya di tahun masa tersebut, rumah adat digunakan sebagai status sosial karena itu, masyarakat yang memiliki status sosial tinggi biasanya akan membuat rumah adat Joglo yang biasanya hanya bisa dibangun oleh kalangan kerajaan dan bangsawan memang untuk membuat rumah adat Joglo sendiri membutuhkan biaya yang besar untuk mendapatkan pembuatannya yang mahal, masyarakat dengan status sosial rendah lebih memilih untuk membuat rumah tradisional tradisional tersebut diantaranya adalah rumah Limasan, rumah Tajug, rumah Kampung, dan rumah Panggang seiring berjalannya waktu, sekarang ini rumah Joglo sudah bisa dibangun oleh berbagai kalangan dan tidak jarang digunakan sebagai gedung perkantoran dan Rumah Adat di Jawa TengahSecara umum, terdapat lima bangunan rumah adat yang ada di Jawa rumah adat tersebut, tentu saja memiliki ciri khas, filosofi, kegunaan, keunikan, dan desain arsitekturnya Rumah Adat Joglo2. Rumah Adat Limasan3. Rumah Adat Panggang Pe4. Rumah Adat Tajug5. Rumah Adat Kampung1. Rumah Adat JogloRumah adat yang pertama yaitu rumah adat Joglo yang memang sudah sangat terkenal dan menjadi ikon tersendiri bagi provinsi Jawa dari rumah adat Joglo ini terletak pada desain atapnya yang tinggi dan disangga menggunakan empat tiang yang disebut dengan “soko guru”.Jika dilihat dari bentuknya, rumah Joglo ini memang terlihat lebih besar dan megah jika dibandingkan dengan rumah adat Jawa Tengah ukurannya yang luas dan bentuknya yang megah, tidak heran jika rumah Joglo pada umumnya dimiliki oleh orang kalangan menegah keatas seperti unik tersebutlah yang mempengaruhi mitos masyarakat Jawa Tengah bahwa rakyat jelata tidaklah pantas untuk mendirikan dan mendiami rumah luasnya, rumah Joglo pada umumnya dibagi menjadi lima bagian berikutPendopoBagian pertama yaitu pendopo yang mana letaknya berada di paling depan komplek rumah pendopo ini berguna untuk menyambut tamu, menggelar rapat penting, dan kegiatan sosial adalah bangunan yang menghubungkan antara bangunan pendopo dengan bangunan itu, bangunan ini juga berguna sebagai tempat ringgit yang berarti wayang atau bermain umumnya, bangunan peringgitan memiliki desain atap limasan atau adalah bangunan utama dari kompleks Joglo. Kata Omah dalam bahasa Indonesia berarti umumnya desain bangunan Omah berbentuk persegi dengan menggunakan atap limasan atau atap joglo dengan lantai yang agak merupakan bagian tertutup yang didalamnya dibagai menjadi beberapa yaitu bgaian belakang dari rumah Joglo yang terdiri dari 3 umumnya ruangan bagian barat digunakan untuk menyimpan hasil panan, ruangan timur untuk menyimpan alat pertanian, dan ruangan tengah sebagai kamar pengantin Rumah Adat LimasanRumah Limasan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, hal tersebut terbukti dengan adanya relief yang menggambarkan keadaan kala membangun rumah Limasan juga tidak boleh sembarangan, karena rumah Limasan ini memiliki nilai filosofi yang mengandung nilai-nilai Limasan diambil dari bentuk rumah yang berbentuk Limasan ini terdiri dari empat buah atap, dimana dua buah atap bernama cocor atau kejen, dan dua buah atap lainnya diberi nama kejen memiliki bentuk segitiga sama kaki yang memiliki fungsi masing-masing, sedangkan bronjong berbentuk jajar adat Limasan ini memiliki beberapa jenis, sepertiLimasan Lambang GantungLimasan Lambang SariLimasan Gajah NgombeLimasan TrajumasLimasan Semar TinandhuLimasan Lambang Gantung Rangka Kutuk NgambangLimasan Lambang Teplok3. Rumah Adat Panggang PeRumah adat Jawa Tengah selanjutnya yaitu rumah adat Panggang adat ini memiliki ciri khas yaitu terdapat empat hingga enam tiang saka digunakan sebagai rumah, kegunaan lain dari rumah adat Panggang Pe yaitu digunakan sebagai warung, kios, atau pos adat Panggang Pe juga memiliki beberapa jenis, diantaranya yaituEmpyak SetangkepGedhang SetangkepGedhang SalirangCere Gancet4. Rumah Adat TajugBerbeda dengan rumah adat Jawa Tengah yang lainnya, rumah adat Tajug ini berguna sebagai tempat adat Tajug digunakan sebagai bangunan untuk beribadah seperti jika ada yang membuat rumah adat Tajug dan dijadikan sebagai tempat tinggal, hal tersebut tentu sangat tidak bangunan rumah adat ini memiliki desain atap yang berbentuk runcing seperti bujur Rumah Adat KampungRumah adat Jawa Tengah selanjutnya yaitu rumah adat Kampung yang memiliki desain bangunan paling dari rumah adat ini yaitu terletak pada jumlah tiang yang digunakan, biasanya tiang yang digunakan berjumlah kelipatan 4 yang dimulai dari 8 tersebut pada umumnya menggunakan bahan dari kayu jati, kayu nangka, ataupun kayu adat ini memiliki atap dengan bentuk segitiga dan menggunakan penghubung atau yang disebut dengan wuwungan atau adat kampung yang biasa dimiliki oleh rakyat biasa ini memiliki beberapa jenis, sepertiKampung PokokPacul GowangApitanDara GepakInfo Rata-rata warna cat rumah adat Jawa ini yaitu coklat karena menggunakan cat Jawa Tengah memiliki 5 rumah adat yang masing-masing rumah adat tersebut memiliki keunikan, kegunaan, filosofi, dan desain bangunan yang rumah adat yang ada di Jawa Tengah adalah rumah adat Joglo, rumah adat Limasan, Rumah adat Tajug, rumah adat Panggang Pe, dan rumah adat Kampung.
RumahAdat Tradisional : Rumah kebaya 10. Provinsi Jawa Barat / Jabar Rumah Adat Tradisional : Kesepuhan 11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng Rumah Adat Tradisional : Rumah joglo 12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta Rumah Adat Tradisional : Rumah joglo 13. Provinsi Jawa Timur / Jatim Rumah Adat Tradisional : Rumah joglo 14. Provinsi Bali Pakaian Adat Jawa Tengah – Jawa Tengah merupakan provinsi yang dikenal kaya akan kebudayaannya, salah satunya adalah pakaian adat. Dimana pakaian adat Jawa Tengah ini identik dengan kain batiknya, kebaya, kemben dan juga jubah hitam yang berbahan dasar kain beludru. Lalu apa saja sih sebenarnya pakaian adat Jawa Tengah ini? Yuk simak ulasan berikut ini! Pakaian Adat Jawa Tengah Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah Jika kita membahas tentang kebudayaan Indonesia pasti tidak akan pernah ada hentinya, salah satunya adalah pakaian adat yang dimiliki oleh setiap provinsi dengan keunikannya masing-masing. Salah satu provinsi tersebut adalah Jawa Tengah yang dikenal akan pusat dari kerajaan pada saat masa kejayaan dan wilayahnya yang sangat luas. Sehingga banyak sekali budaya yang ditinggal di provinsi ini, sebut saja pakaian adat Jawa Tengah. Bukan hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan Jawa tengah mempunyai beragam baju jenis dengan keunikan dan fungsi masing-masing. Nama Pakaian Adat Jawa Tengah Seperti yang sudah kita tahu sebelumnya, bahwa pakaian adat Jawa Tengah bukan hanya terdiri dari satu jenis saja, melainkan terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Penasaran apa saja jenis dari pakaian adat Jawa Tengah ini? Yuk simak penjelasan berikut ini! No Macam Macam Pakaian Adat Jawa Tengah 1 Kebaya Tradisional Jawa Tengah 2 Jawi Jangkep 3 Basahan 4 Batik Jawa Tengah 5 Surjan 6 Beskap 7 Kanigaran 8 Jarik 9 Kemben 1. Kebaya Tradisional Jawa Tengah Gambar Kebaya Tradisional Jawa Tengah Kebaya merupakan baju adat yang bukan hanya berasal dari Jawa Tengah saja, melainkan pada provinsi lainnya juga mempunyai baju adat ini. Meskipun hampir semua provinsi memiliki baju adat tersebut, tapi tetapi adanya perbedaan antara provinsi yang satu dengan yang lainnya. Pakaian adat Jawa Tengah kebaya ini dulunya hanya digunakan untuk para kaum bangsawan atau keluarga penting dalam acara-acara khusus saja, tapi karena seiring dengan perkembangan zaman, maka kebaya bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pakaian adat kebaya ini pada umumnya dibuat dengan menggunakan bahan kain tipis, seperti sutra, katun tipis atau nilon yang tembus pandang dengan berbagai hiasan brokat dan juga sulaman. Sedangkan kebaya yang digunakan untuk upacara pernikahan pada umumnya akan terbuat dari bahan kain beludru. Tentunya dalam pemakaian kebaya tradisional ini pasti dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris seperti kemben yang digunakan untuk menutupi bagian dada, taking pinjung, dan juga stagen yang berfungsi untuk mengencangkan bagian pinggang dan juga perut. Sementara pada bagian bawahnya biasanya para wanita Jawa Tengah akan menggunakan kain jarik panjang. Bagian rambut akan dibentuk menjadi konde rapi dengan berbagai macam hiasan bunga melati pada bagian atasnya. Jangan lupa pula untuk menambahkan perhiasan berupa kalung, subang, cincin dan juga gelang untuk menambah kecantikan dari kaum wanita dan biasanya juga mereka membawa kipas. 2. Jawi Jangkep Gambar Jawi Jangkephttps//pariwisataindonesia .id/ Jawi Jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah resmi yang digunakan oleh pengantin pria. Dimana pakaian adat ini berupa baju beskap yang dilengkapi dengan berbagai macam motif bunga dengan bawahan yang berupa kain jarik dengan cara dililitkan ke pinggang. Biasanya pakaian adat ini ada tambahan seperti aksesoris berupa blankon yang digunakan untuk penutup kepala, kemudian ada juga senjata tradisional yakni keris yang akan disisipkan pada bagian belakang dan alas kaki berupa selop dengan tambahan bunga melati yang digunakan pada bagian leher. 3. Basahan Gambar Basahan Jawa Tengah Basahan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan untuk acara pernikahan adat Jawa. Dimana baju adat ini merupakan peninggalan dari kebudayaan Mataram. Baju adat basahan ini identik dengan pengantin pria tidak menggunakan luaran dan akan dirias Paes Ageng Kanigaran. Dimana baju adat ini juga dikenal dengan nama Dodot, karena kedua mempelai pengantin biasanya akan menggunakan kemben panjang dan lebat yang biasanya dinamakan kain Dodot. 4. Batik Jawa Tengah Gambar Batik Jawa Tengah Batik biasanya juga digunakan biasa pakaian adat Jawa Tengah. Dimana batik tersebut juga mempunyai bertahan corak dengan filosofinya sendiri. Berikut ini merupakan motif-motif dari batik Jawa Tengah! Batik Truntum Batik Truntum merupakan jenis batik yang berasal dari Yogyakarta, dimana motif tersebut hanya akan digunakan pada saat ada acara pernikahan. Makna dari batik ini adalah menuntun, yakni dengan harapan agar orang tua dapat menuntun calon pengantin menuju kehidupan pernikahan yang baik. Batik Sido Wirasat Batik Sido Wirasat merupakan batik yang biasanya digunakan untuk acara pernikahan dan pemakainya adalah orang tua dari pengantin. Makna dari batik jenis ini berupa harapan agar orang tua bisa memberikan nasehat-nasehat yang bermanfaat baik itu bagi sang anak dan juga menantu mereka agar bisa menuju kehidupan pernikahan yang baik. Batik Cakar Ayam Batik Cakar Ayam merupakan batik yang digunakan oleh orang tua pada saat dilakukannya acara mitoni, tarub dan juga siraman. Dimana motif ini mempunyai makna agar setelah berumah tangga, sang anak bisa mencari nafkah sendiri dan bisa hidup secara mandiri, begitu pula dengan para keturunan dari mereka nantinya. Batik Grageh Wuluh Batik Grageh Wuluh merupakan jenis motif yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Dimana makna dari motif ini adalah agar para pemakai mempunyai tujuan dan juga cita-cita dalam hidupnya, sehingga mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan semangat. Batik Kawung Picis Batik Kawung Picis merupakan motif yang hanya bisa digunakan oleh kalangan dari kerajaan. Dimana makna dari motif ini adalah berupa harapan agar para manusia bisa selalu mengingat asal-usulnya. Kawung ini juga melambangkan empat mata angin dan juga mempunyai arti bahwa setiap manusia harus mempunyai hati nurani sebagai pengendali nafsu manusia. Batik Kawung Batik Kawung merupakan motif yang berasal dari Yogyakarta yang hanya digunakan oleh para keluarga raja. Dimana motif ini melambangkan bajaj kemegahan dan juga keperkasaan. Batik Parang Kusumo Batik Parang Kusumo merupakan motif batik yang hanya bisa digunakan oleh kaum bangsawan, baik itu pria atau wanita. Dimana pengguna batik ini mempunyai harapan agar si pemakai bisa mencapai kedudukan, keluhuran serta bisa dijauhkan dari berbagai macam bahaya. Selain motif-motif yang sudah di sebutkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi motif dari batik Jawa Tengah ini. Batik juga masih bisa dilestarikan dan digunakan hingga saat ini, sehingga kalian masih bisa melihat baju yang terbuat dari batik-batik tersebut. 5. Surjan Gambar Surjan Jawa Tengah Surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang identik dengan motif lurik. Dimana biasanya baju adat ini digunakan oleh para kaum pria dalam berbagai acara adat atau kebudayaan tertentu. Surjan merupakan busana adat dari Jawa atau biasanya dihubungkan dengan busana Kejawen penuh dengan Piwulang Sinandhi. Pakaian adat ini mempunyai makna bahwa garis-garis tersebut melambangkan akan kesederhanaan. 6. Beskap Gambar Beskap Jawa Tengah Beskap merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang biasanya digunakan oleh kaum laki-laki. Dimana baju adat beskap ini mempunyai beragam warna, tapi warna dasar dari baju adat ini adalah warna polos atau hitam. Beskap merupakan baju adat yang didesain dengan sederhana dan mempunyai kerah tanpa lipatan. Dimana keunikan dari baju adat ini adalah ukiran potongan depan yang tidak simetris, adapun tujuan dibentuknya dengan menggunakan potongan tersebut adalah sebagai bentuk antisipasi penggunaan aksesoris senjata tradisional yakni keris. Selain pada potongan baju yang miring, keunikan baju adat ini juga terletak pada kancing yang dibuat dengan pola menyamping. Dimana pada umumnya pengguna beskap akan didampingi dengan menggunakan jarik bercorak batik khas dari Jawa Tengah pada bagian bawahnya. Jenis-Jenis Beskap Beskap ini terdiri dari 4 jenis diantaranya adalah sebagai berikut! Beskap gaya Jogja yang merupakan beskap pakem dari keraton Yogyakarta. Beskap gaya solo merupakan beskap pakem dari keraton Kasunanan Beskap landung merupakan beskap dengan bentuk bagian depan lebih panjang. Beskap gaya kulon merupakan beskap dengan model daerah Banyumas, Tegal, Purwokerto dan beberapa daerah lainnya yang dekat dengan Jawa Barat. 7. Kanigaran Gambar Kanigaran Jawa Tengah Kanigaran merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang dulunya hanya bisa digunakan oleh para raja. Tetapi pada saat ini sudah banyak penggunaan baju adat ini dalam acara pernikahan. Ciri khas dari baju adat Kanigaran adalah penggunaan dari songkok yang memanjang ke atas. Dimana atasan dari baju adat ini terbuat dari bahan kain beludru yang mempunyai warna gelap dengan berbagai macam efek mengkilap, sehingga akan menambahkan kesan lebih elegan. Sedangkan pada bagian bawahnya biasanya akan menggunakan dodotan atau kampuh. Dodotan biasanya digunakan bukan hanya dililitkan pada pinggang saja, melainkan juga akan disampirkan ke bagian tangan. Selanjutnya pada bagian belakangnya ekor kain akan disisakan dan disampirkan pada lengan. 8. Jarik Gambar Jarik Jawa Tengah Jarik merupakan kain serbaguna yang bisa digunakan untuk apapun, baik itu pakaian, gendongan bayi, alas tidur atau bahkan pakaian adat. Dimana jarik tersebut mempunyai makna sebagai tingkatkan hidup. Dulunya pengguna jarik bisa digunakan baik itu pria dan juga wanita dalam kehidupan sehari-hari. Tapi seiring dengan perkembangan waktu, jarik ini hanya digunakan pada orang tua atau digunakan hanya pada saat menghadiri suatu acara tertentu. 9. Kemben Gambar Kemben Jawa Tengah Kemben merupakan baju yang digunakan sebagai kelengkapan dari pakaian adat Jawa Tengah. Dimana biasanya kemben digunakan sebagai penutup dada wanita, baju ini terbuat dari kain yang dililitkan pada pinggul. Aksesoris Pakaian Adat Jawa Tengah Penggunaan pakaian adat tentunya harus dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris yang mendukung. Dimana aksesoris tersebut bisa menambahkan kesan kewibawaan atau keindahan dari pemakainya. Langsung saja yuk intip aksesoris dari pakaian adat Jawa Tengah Berikut ini! 1. Blangkon Gambar Blangkon Jawa Tengah Blangkon merupakan aksesoris yang digunakan sebagai penutup kepala, hal tersebut dikarenakan dulunya masyarakat Jawa mempercayai bahwa siapapun yang mempunyai rambut panjang adalah aib dan harus ditutupi dengan menggunakan blankon. Blangkon ini pada umumnya terbuat dari bahan kain yang akan dililitkan dan diikat pada bagian kepala dimana blankon tersebut bercorak batik larik. 2. Stagen Gambar Stagen Jawa Tengah Stagen merupakan aksesoris pelengkap pakaian adat Jawa Tengah yang berbentuk gulungan kain tradisional yang akan digunakan oleh pria dan juga wanita Jawa. Biasanya stagen akan digunakan pada saat adanya acara penting atau upacara adat pernikahan Jawa. 3. Keris Jawa Tengah Gambar Keris Jawa Tengah Keris merupakan aksesoris Pakaian adat Jawa Tengah yang tidak boleh sampai ketinggalan. Dimana keris merupakan pelengkap utama yang akan diletakkan di belakang pakaian atau tepatnya pada punggung pengantin pria. Keris yang digunakan juga bukanlah keris yang tajam, dimana biasanya keris yang digunakan berbahan dasar kayu yang diukir menyerupai kedua sungguhan dan dikemas dengan menggunakan tempat keris. Penutup Pakaian Adat Jawa Tengah Demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat Jawa Tengah. Semoga artikel ini bisa berguna bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pakaian adat dari provinsi Jawa Tengah. Semoga juga artikel ini bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca sekalian! Pakaian Adat Jawa Tengahsumber referensi https//rimbakita .com/pakaian-adat-jawa-tengah/3_Kebaya_Jawa_Tenga . 1 Rumah Adat Kalimantan Tengah: Rumah Betang. Rumah Adat Kalimantan Tengah via riefahmad.blogspot.com. Rumah Betang merupakan rumah adat khas yang dapat dijumpai di banyak tempat di banyak penjuru di Kalimantan. Rumah khas ini terutama ditemui di daerah hulu sungai yang umumnya menjadi pusat tempat tinggal suku Dayak. Jawa Tengah - “Tarian Adat, Rumah Adat, Pakaian Adat, Senjata Tradisional, Makanan Tradisional, Alat Musik Tradisional & Lagu Daerah” Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil raksasa. Sebuah perlambang penumpasan angkara murka Joglo Secara sederhana, bagian khusus yang terdapat di Joglo adalah pendopo, sentong, dalem, dan pawon. Pendopo adalah ruang tengah atau ruang utama yang biasa digunakan untuk menerima tamu. Sentong berarti kamar, biasanya ada tiga Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli Lumpia Semarang adalah lumpia yang biasanya berisikan rebung, telur dan juga ayam atau udang Gamelan Dipukul dengan menggunakan pemukul khusus Keris Keris adalah senjata tikam golongan belati berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya, karena tidak simetris di bagian pagkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok. Sumber vgWIf.